Jalan Raya cibanteng no. 9, Ciampea, Kab. Bogor

SMK Farmasi Galenium merupakan sekolah dengan bidang keahlian kesehatan. Program keahlian farmasi dengan kompetensi keahlian farmasi klinis dan komunitas. Mata pelajaran C2 meliputi Dasar-dasar Kefarmasian, Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup serta Farmakognosi Dasar. Mata pelajaran C3 meliputi Pelayanan Farmasi, Farmakognosi, Farmakologi, Kimia Farmasi, Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Seiring makin berkembangnya dunia pendidikan saat ini, SMK Farmasi Galenium pun terus berkembang, laboratorium yang kini dimiliki ada 5 buah untuk dilengkapi dengan fasilitas laboratorium yang lengkap serta peralatan lain yang menunjang terselenggaranya kegiatan praktikum yang memadai.

Untuk mendukung kegiatan praktek kerja lapangan, SMK Farmasi Galenium telah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi, yaitu PT. Sandrica Beauty Derma, Puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor, Klinik Asysyifa, Klinik PKU Muhammadiyah Leuwiliang, Apotek Sindang Barang, Apotek Yasmin Raya, Apotek Jasmin, Apotek Agisna Farma, Apotek Citra Sehat, Apotek Ummi Farma, Apotek Shafana, dan Apotek Ciherang Farma.

Pada tahun 2020 sampai sekarang SMK Farmasi Galenium bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia yang merupakan lembaga resmi yang mendapatkan kewenangan dari Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP) untuk melakukan Uji Sertifikasi Kompetensi sesuai Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Kesehatan Keahlian Farmasi.

SMK Farmasi Galenium memiliki mitra dan juga merupakan sekolah binaan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Center for Community Nutrition (RECFON) dalam bidang penyuluhan gizi remaja sejak tahun 2017.

1. Edukasi gizi belum masuk ke dalam kurikulum sekolah, sehingga untuk pemberian materi edukasi gizi belum dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Tingkat literasi guru pada program NGTS belum sama, karena tidak semua guru ikut pelatihan NGTS yang diadakan SEAMEO RECFON.
3. Anggota tim berubah karena ada guru yang mengundurkan diri sebagai guru SMK Farmasi Galenium.
4. Masih sedikit siswa yang membawa bekal makanan dari rumah dan jajanan kurang sehat dijajakan di sekitar sekolah.

1. Siswa menjadi lebih suka makan sayur setelah ada kegiatan makan bersama.
2. Siswa dapat dan menyukai memasak setelah ada kegiatan memasak di sekolah.
3. Sekolah mengetahui dan memantau status gizi siswa dan dari hasil perhitungan IMT, guru dapat memberikan saran kepada siswa yang memiliki status gizi kurang maupun gizi lebih. Dengan demikian diharapkan prevalensi anak- anak yang menderita obesitas dengan kecenderungan penyakit degeneratif dapat menurun.
4. Menjaga berat badan tetap sehat dan ideal adalah hal penting untuk mencegah timbulnya berbagai macam gangguan kesehatan, IMT tetap diperlukan sebagai bentuk pengendalian diri terhadap berat badan.
5. Pengukuran berat badan dan tinggi badan diperlukan sekolah untuk melengkapi data siswa di DAPODIK, sehingga perlu dilakukan tiap tahun.

• Edukasi Gizi: Ir. Herbangun Ardi, apt. M. Kenli K. Tampoliu, M. Farm., Desty Dwi Kayanti, A.Md.Si.
• Kantin Sehat: Rita Tarmiati, Febry Poerwandini, Neng Tya Khorunissa
• Aktifitas Fisik: Fariz Muttaqin, S.Pd., Maulinda Nurseha, S.Pd, Neng Risda Septiani Rachman, S.Farm.
• Kebun Sekolah: Ulil Amri, S.Pd.I., Ir. Herbangun Ardi, Petrus
• Pengelolaan Informasi: Ir. Herbangun Ardi, Desty D. Kayanti, A.Md.Si.