Tri Maryanti
School of Human, Bekasi
Lahan untuk berkebun di sekolah kami tidak begitu luas, sehingga kami memanfaatkan tembok sekeliling sekolah menggunakan teknik raised bed dan vertical garden secara organik. Adapun tanaman yang kami tanam yaitu kangkung, bayam, cabe, okra, pare, terong, tomat, dan sawi. Untuk perawatan kebun merupakan tanggung jawab seluruh siswa dan tukang kebun. Anak-anak sangat menyukai aktivitas merawat kebun seperti menyiram, memberi pupuk dan menyiangi tanaman pengganggu. Perawatan kebun dilakukan satu minggu sekali yaitu pada hari jumat, khusus untuk penyiraman dilakukan setiap hari oleh tukang kebun. Setiap hari jumat ketika pelajaran ekstrakurikuler, guru mengajak anak-anak untuk menyiangi rumput, memberi pupuk tanaman-tanaman yang kurang berkembang.
Ide membuat rencana ajar gizi menggunakan kebun sekolah bermula dari curhatan remaja putri pada saat kelas inspirasi yang dilaksanakan sebulan sekali. Mereka mengeluhkan badan yang gemuk dan tidak terlihat segar. Gayung bersambut, saya sangat bersyukur diundang menjadi salah satu peserta lokakarya penyusunan rencana ajar menggunakan kebun sekolah yang diadakan oleh SEAMEO RECFON . Saya berpikir bagaimana caranya anak-anak, terutama remaja putri, mau mengkonsumsi sayur lebih banyak dari biasanya agar badan lebih sehat. Akhirnya saya dan rekan-rekan guru yang lain melakukan promosi makan sayur pada anak-anak. Kami memanfaatkan kebun gizi untuk mengenalkan macam-macam sayur serta manfaatnya untuk kesehatan. Alhamdulillah apa yang kami upayakan membuahkan hasil, perlahan anak-anak mengakui makan lebih banyak sayur terlebih sayur yang mereka tanam dan rawat sendiri di sekolah.