Di Bangladesh, pendidikan agrikultur dan ekonomi sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan nasional, namun masih kurang dalam praktek dan aplikasinya. Oleh karena itu, program School Nutrition Gardening (SNG) kemudian diimplementasikan sebagai wadah para siswa untuk mengaplikasikan teori yang sudah didapat. Program SNG dilakukan di 30 sekolah di 15 distrik. Materi diberikan mingguan yang terdiri dari teori dan praktek secara bergantian.

Tanaman yang ada di kebun terdiri dari sayur dan buah, seperti jambu, pepaya, brokoli, kol, bayam, kangkung, tomat, wortel, bawang, dan lainnya. Tanaman tersebut dipilih berdasarkan kemudahan perawatan, nilai gizi, dan ketersediaannya di setiap musim.

Praktek SNG dilakukan ketika istirahat makan siang. Murid diminta untuk memanfaatkan sayur dan buah sebagai bagian dari makanan mereka. Banyak dari murid termasuk ke dalam ekonomi menengah ke bawah, sehingga kesulitan untuk membawa bekal setiap hari ke sekolah. Dalam SNG diajarkan cara menyiapkan makanan yang mudah, murah, dan/atau mudah ditanam. Hasilnya, lebih dari 70% siswa mengonsumsi sayuran setiap hari setelah mendapat informasi yang memadai terkait sayuran (FAO, 2006).